- Batik tulis
- Batik cap
- Batik print
Teknik Pembuatan Batik Tulis dengan Warna Alami
Sekilas Batik Tulis yang menggunakan Pewarna Alami akan terlihat "mbladus" dan mudah pudar warnanya,dibanding dengan batik dengan pewarna Syntetis yang cenderung "Ngejreng". Penggunaan Warna Alami selain lebih Ramah Lingkungan, juga turut Melestarikan Kebudayaan Bangsa yaitu kembali seperti batik aslinya di zaman dulu ketika menggunakan bahan kayu ataupun akar pohon sebagai pewarna batik. Pelangi tidak akan indah jika tidak memiliki Warna begitu juga dengan Kain Batik Tulis. Jika hanya berupa Motif saja tentunya kain batik yang diciptakan akan menjadi kurang indah. Untuk memberikan nuansa indah tersebut kita membutuhkan warna dalam kain batik.
Secara umum warna-warna yang sering dipapaki dalam pewarnaan batik sebagai berikut:
- warna hitam
- warna biru tua
- warna soga/ coklat
- warna mengkudu/ merah tua
- warna hijau
- warna kekuningan
- warna violet
1. Medel
pemberian warna biru tua pada kain yang dicap klowongan dan tembok dengan cara dicelup. Dahulu proses ini menggunakan nila dari daun indigofera (daun-tom) karena memiliki daya pewarna lambat, maka harus dilakukan secara berulang-ulang dan penuh Kesabaran serta Ketelitian agar Pewarnaan nya bisa merata.
2. Celupan warna dasar
Batik-batik Tulis daerah Pekalongan, Cirebon, Banyumas dan lainnya yang warnanya tidak diwedel namun diganti warna lain seperti violet, merah, hijau orange dan lainnya. Hal ini agar pewarnaan berikutnya tidak berubah. bahan pewarna yang bisa dipakai biasanya memiliki ketahanan yang baik seperti pewarna indigosol, Napthol/Indanthreen.
3. Menggadung
Yakni menyiram kain batik dengan larutan zat warna. Tekniknya dengan menggelar kain kemudian disiram dengan larutan pewarna. Cara ini menghemat zat warna namun menjadi agak kurang merata karena pemerataannya dilakukan dengan menyapunya. Pewarnaan ini sering dilakukan oleh pembatik di Pekalongan untuk warna pada kain sarung atau buket.
4. Coletan ( Dulitan )
Yakni pemberian warna dengan kuas atau dilukis dimana bagian yang diwarnai dibatasi oleh garis perintang Malam ( Lilin ). Pewarna yang biasa digunakan seperti Rapid dan Indigosol
5. Menyoga
Pemberian warna coklat pada kain batik tulis. Bagi daerah jogja dan Solo, ini merupakan pewarnaan terakhir. Zaman dahulu pewarnaan menggunakan kulit pohon soga. Sekarang banyak digunakan pewarnan seperti Soga Ergan. Chroom. Kopel Naphtol, indigosol/kombinasii dari bahan bahan pewarna alami lain nya.
Namun dengan perkembangan Teknologi Pewarnaan batik senantiasa berkembang dan semakin bervariatif. sehingga batik menjadi lebih hidup dan semakin berinteraksi dengan manusia selain dengan keindahan motif-motif yang dimilikinya, tanpa mengkesampingkan dampak terhadap alam sekitar karena sangat ramah lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar